Monday, November 30, 2009

METODOGI RISET, DAMPAK KUALITAS TEKNOLOGI KOMPUTER

DAMPAK KUALITAS TEKNOLOGI KOMPUTER TERHADAP VOLUME PEKERJAAN, RESPONBILITAS KARYAWAN, DAN PERFORMA PERUSAHAAN “PQR” DI YOGYAKARTA

KERANGKA FIKIR

Aplikasi Variabel :
Variable X = Kualitas Teknologi Komputer
Variable Y1 = Volume Pekerjaan
Variable Y2 = Responbilitas Karyawan
Variable Y3 = Performa Perusahaan


1. INDIKATOR UNTUK SETIAP VARIABLE, dapat disampaikan sebagai berikut:
a. Variabel Independen
Variable X (Kualitas Teknologi Komputer), dengan indikator:
X11 : Kapasitas (Kemampuan komputer dalam pengolahan data/Informasi)
X12 : Kecepatan (Kemampuan memberikan respons atas pengolahan data)
X13 : Kekuatan (Daya tahan komputer selama bekerja)
b. Variabel Dependen
Variable Y1 (Volume Pekerjaan), dengan indikator:
Y11 : Kualitas Pekerjaan (Nilai suatu pekerjaan yang dihasilkan dengan menggunakan komputer)
Y12 : Ketepatan hasil pekerjaan (Banyaknya pekerjaan yang dapat diselesaikan dalam satu satuan waktu dengan menggunakan komputer)
Variable Y2 (Responbilitas Karyawan), dengan indikator:
Y21 : Daya tahan (Kemampuan menyelesaikan sejumlah pekerjaan dengan komputer)
Y22 : Daya tanggap (kesiapan didalam menyusun rencana pekerjaan dengan menggunakan komputer)
Variable Y3 (Performa Perusahaan), dengan indikator:
Y31 : Semangat Kerja
Y32 : Partisipasi Kompetisi
Y33 : Nilai Produktivitas

Skala yang digunakan untuk setiap indikator adalah Skala LIKERT, artinya setiap jawaban responden diberikan skor, dengan ketentuan sebagai berikut:
Sangat Baik = 5
Baik = 4
Cukup Baik = 3
Tidak Baik = 2
Sangat Tidak Baik = 1
3. RUMUSAN HIPOTESIS
H1 : Terdapat hubungan langsung antara KUALITAS TEKNOLOGI KOMPUTER dan VOLUME PEKERJAAN
H2 :` Terdapat hubungan langsung antara VOLUME PEKERJAAN dengan RESPONBILITAS KARYAWAN
H3 : Terdapat hubungan langsung maupun tidak langsung antara KUALITAS TEKNOLOGI KOMPUTER dengan RESPONBILITAS KARYAWAN
H4 : Terdapat hubungan langsung antara VOLUME PEKERJAAN dan PERFORMA PERUSAHAAN
H5 : Terdapat hubungan langsung antara RESPONBILITAS KARYAWAN dan PERFORMA PERUSAHAAN
H6 : Terdapat hubungan langsung maupun tidak langsung antara KUALITAS TEKNOLOGI KOMPUTER dengan PERFORMA PERUSAHAAN


4. SUBYEK untuk penelitian:
KARYAWAN PERUSAHAAN, dan dimungkinkan para MANAJER PERUSAHAAN
5. DATA HIPOTESIS
6. ANALISIS UJI MODEL
a. Uji Tingkat Validitas dan Realibilitas
 Uji Validitas
Tingkat validitas dinyatakan valid jika hasil signifikans > 0.01, dan dari data terlihat seluruh butir memiliki nilai signifikansi 0.000 dan tidak bernilai negatif, dapat diartikan seluruh butir pernyataan tersebut adalah VALID

 Uji Realibilitas
Nilai realibilitas dinyatakan realible jika hasil Cronbach Alpha > o,6, dari hasil pengolahan data terlihat seluruh indikator memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,6 maka dapat diartikan data yang didapat dinyatakan Realible

b. Analisis Deskriptif
 Analisis Kualitas Teknologi Komputer
KAPASITAS
Skor Keterangan Freq. %
1 Sangat Tidak Memadai 0 0.00
2 Tidak Memadai 24 16.00
3 Cukup 58 38.67
4 Memadai 64 42.67
5 Sangat Memadai 4 2.67
150 100

KECEPATAN
Skor Keterangan Freq. %
1 Sangat Tidak Cepat 0 0.00
2 Tidak Cepat 6 4.00
3 Cukup 20 13.33
4 Cepat 117 78.00
5 Sangat Cepat 7 4.67
150 100
KEKUATAN
Skor Keterangan Freq. %
1 Sangat Tidak Kuat 4 2.67
2 Tidak Kuat 7 4.67
3 Cukup 21 14.00
4 Kuat 101 67.33
5 Sangat Kuat 17 11.33
150 100

 Analisis Volume Pekerjaan
KUALITAS PEKERJAAN
Skor Keterangan Freq. %
1 Sangat Tidak Memadai 0 0.00
2 Tidak Memadai 5 3.33
3 Cukup 27 18.00
4 Memadai 104 69.33
5 Sangat Memadai 14 9.33
150 100
KETEPATAN HASIL KERJA
Skor Keterangan Freq. %
1 Sangat Tidak Tepat 0 0.00
2 Tidak Tepat 1 0.67
3 Cukup 32 21.33
4 Tepat 109 72.67
5 Sangat Tepat 8 5.33
150 100

 Analisis Responbilitas Karyawan
DAYA TAHAN
Skor Keterangan Freq. %
1 Sangat Tidak Tahan 1 0.67
2 Tidak Tahan 4 2.67
3 Cukup 21 14.00
4 Tahan 117 78.00
5 Sangat Tahan 7 4.67
150 100
DAYA TANGGAP
Skor Keterangan Freq. %
1 Sangat Tidak Memadai 0 0.00
2 Tidak Memadai 5 3.33
3 Cukup 21 14.00
4 Memadai 116 77.33
5 Sangat Memadai 8 5.33
150 100

 Analisis Performa Perusahaan
SEMANGAT KERJA
Skor Keterangan Freq. %
1 Sangat Tidak Tinggi 0 0.00
2 Tidak Tinggi 1 0.67
3 Cukup 68 45.33
4 Tinggi 73 48.67
5 Sangat Tinggi 8 5.33
150 100
PARTISIPASI KOMPETISI
Skor Keterangan Freq. %
1 Sangat Tidak Memadai 0 0.00
2 Tidak Memadai 4 2.67
3 Cukup 45 30.00
4 Memadai 91 60.67
5 Sangat Memadai 10 6.67
150 100

NILAI PRODUKTIVITAS
Skor Keterangan Freq. %
1 Sangat Tidak Produktif 0 0.00
2 Tidak Produktif 5 3.33
3 Cukup 69 46.00
4 Produktif 62 41.33
5 Sangat Produktif 14 9.33
150 100

INTERVAL STRURGES --> (Skor Max - Skor Min)/K
I = 0.8

KUALITAS TEKNOLOGI KOMPUTER
SKOR KETERANGAN FREK_KUMULATIF FREKUENSI %
1 - 1.8 Sangat Tidak Setuju 150 0 0%
>1.8 - 2.6 Tidak Setuju 150 3 2%
>2.6 - 3.4 Netral 147 47 31%
>3.4 - 4.2 Setuju 100 88 59%
>4.2 - 5.0 Sangat Setuju 12 12 8%
150 100%
Dengan didasarkan olahan data diatas, maka Kualitas Teknologi Komputer dinyatakan DITERIMA, karena % frekuensi terbesar adalah 59%

VOLUME PEKERJAAN
SKOR KETERANGAN FREK_KUMULATIF FREKUENSI %
1 - 1.8 Sangat Tidak Setuju 150 0 0%
>1.8 - 2.6 Tidak Setuju 150 3 2%
>2.6 - 3.4 Netral 147 24 16%
>3.4 - 4.2 Setuju 123 103 69%
>4.2 - 5.0 Sangat Setuju 20 20 13%
150 100%
Dengan didasarkan olahan data diatas, maka Volume Pekerjaan dinyatakan DITERIMA, karena % frekuensi terbesar adalah 69%
RESPONBILITAS KARYAWAN
SKOR KETERANGAN FREK_KUMULATIF FREKUENSI %
1 - 1.8 Sangat Tidak Setuju 150 0 0%
>1.8 - 2.6 Tidak Setuju 150 4 3%
>2.6 - 3.4 Netral 146 15 10%
>3.4 - 4.2 Setuju 131 118 79%
>4.2 - 5.0 Sangat Setuju 13 13 9%
150 100%
Dengan didasarkan olahan data diatas, maka Responbilitas Karyawan dinyatakan DITERIMA, karena % frekuensi terbesar adalah 79%

PERFORMA PERUSAHAAN
SKOR KETERANGAN FREK_KUMULATIF FREKUENSI %
1 - 1.8 Sangat Tidak Setuju 150 0 0%
>1.8 - 2.6 Tidak Setuju 150 2 1%
>2.6 - 3.4 Netral 148 53 35%
>3.4 - 4.2 Setuju 95 76 51%
>4.2 - 5.0 Sangat Setuju 19 19 13%
150 100%
Dengan didasarkan olahan data diatas, maka Performa Perusahaan dinyatakan DITERIMA, karena % frekuensi terbesar adalah 51%



c. Uji Model
 Pengaruh Kualitas Teknologi Komputer (X) terhadap Volume Pekerjaan (Y1), XY1
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .142(a) .020 .013 .99321

Model Summary

a Predictors: (Constant), TX1

Berdasarkan olahan data diatas, diperoleh Persamaman regresi: Y1 = 0,142X, dengan:
R square = 0,020 = 2,0 % dapat berarti bahwa perubahan Y1(Volume Pekerjaan) dipengaruhi oleh X (Kualitas Teknologi Komputer), sementara sisanya 98,0 % dijelaskan variable lain di luar model.
Sig = 0,083, berarti secara signifikan X tidak mempunyai pengaruh terhadap Y1 karena sig > 0,05
 Pengaruh Kualitas Teknologi Komputer (X) dan Volume Pekerjaan (Y1) terhadap Responbilitas Karyawan X,Y1 Y2

Berdasarkan olahan data diatas, diperoleh Persamaman regresi: Y2 = 0,079X + 0,346Y1, dengan:
R square = 0,134 = 13,4 % dapat berarti bahwa perubahan Y2 (Responbilitas Karyawan) dipengaruhi oleh X (Kualitas Teknologi Komputer) dan Y1(Volume Pekerjaan), sementara sisanya 86,6 % dijelaskan variable lain di luar model.
Sig = 0,000, berarti secara signifikan X dan Y1 mempunyai pengaruh terhadap Y2 karena sig < f =" 11,336" y3 =" 0,107X" square =" 0,150" sig =" 0,000" f =" 8,563" sig =" 0,000"> 0,05, dan dari data diatas diperoleh bahwa semua variabel memiliki nilai signifikan lebih dari 0,05 yang berarti data bagus atau Dapat Diterima Dengan Baik

f. Uji Multikolinearitas
Digunakan untuk menguji bahwa tiap variabel independent tidak boleh saling mempengaruhi
Dari data menunjukkan bahwa VIF <> 0.6, maka dapat diartikan bahwa instrument yang ada dinyatakan REALIBEL
c. Uji regresi
Dengan melihat seluruh hasil olahan didapatkan nilai signifikansi semua variabel sig adalah < 0,05, maka dapat diartikana bahwa ada hubungan yang saling mempengaruhi antara ariable independent dan dependent
d. Uji Normalitas
Dengan melihat seluruh hasil olahan didapatkan semua variabel nilai signifikansi bernilai 0.000. maka dapat diartikan bahwa data TIDAK NORMAL
e. Uji Heteroskedastisitas
Dengan melihat seluruh hasil olahan menunjukkan semua variabel memiliki signifikansi di atas 0.05. maka dapat diartikan bahwa dalam data TIDAK MEMILIKI SIFAT HETERO.
g. Uji Multikolinearitas
Dengan melihat seluruh hasil olahan menunjukkan nilai VIF masing-masing variabel adalah < 5, maka dapat diartikan bahwa TIDAK TERJADI MULTIKOLINEARITAS atau tidak ada pelanggaran

Sejatinya Anak Manusia, Dikala Mengadakan Yang Tiada Dan Meniadakan Yang Ada, Sehingga Tidak Ada Lagi Salah Dan Benar, Yang Ada Tinggal Kesejatian Yang Utuh Atau Kesempurnaan (f1q’09)
Muhammad Taufiq_09

Wednesday, November 5, 2008

Syekh Puji, ini bangsa atau bangsat

Bangsa ini semakin hari semakin tidak jelas arahnya, hanya persoalan seorang puji yaitu seorang anak manusia dengan segala kesempurnaan yang ada sebagaimana umat manusia pada umumnya sampai menjadi persoalan nasional yang menghebohkan dan menggetarkan semua fihak, sementara masih banyak masalah yang lebih urgent (penting dan utama) untuk diurusi dan diselesaikan
Apa yang salah bagi syekh puji...?, syarat syah Perkawinan yang dilakukan telah dipenuhi
(jika yang membaca tulisan ini manusia maka esensi perkawinan melalui pernikahan, jangan dipisahkan antara perkawinan dan pernikahan, beda kalau yang membaca adalah berkepribadian binatang), jangan menilai sesuatu yang belum dilakukan itu adalah kebodohan diatas segala kebodohan, sebab kabarnya syekh puji akan mengawini anak diusia 7 tahun, jangan2 ini hasil data korupsi tanpa bukti yang ada, wong namanya saja gosip (digoyang-goyang tambah siiiip eeee.... maksudnya digosok-gosok tambah seliiip), wah repot kalau yang baca ini bangsa yang menghalalkan pornografi, ini bangsa atau bangsat..!!
Kita lihat apa yang telah dilakukan syekh puji sekarang, dia mengawini ulfah dalam usia 14 tahun 8 bulan (bukan 12 tahun), lihat data sebenarnya di lapangan jangan percaya dengan data hasil korupsi, karena bangsa ini bangsa korupsi, jangankan duit sampai umurpun dikorupsi juga, ini bangsa atau bangsat..!!
Jika difikir, syekh Puji mengawini ulfah pakai adab (etika) yang wajar pada tatanan bangsa yang memiliki moralitas namun mungkin tidak berlaku bagi bangsa yang amoralitas pasti hal ini dianggap aneh, yaitu dengan meminta ijin kepada orangtuanya (meminang) lalu dinafkahi dengan sebaiknya, beda dengan bangsa yang amoralitas dipakai (dizinai) terlebih dahulu baru dikawini atau bahkan ditinggal begitu saja dan soal nafkah nanti dulu (kalau ada...?, kalau sudah kerja...?, kalau isteri pertama sudah dicerai...?), kita lihat kasus para pejabat bangsa seperti YZ (ketua kerohanian), MDN (mantan sekneg) dan masih banyak yang mungkin belum terekspose, ini bangsa atau bangsat..!!
Sementara Komnas HAM maupun beberapa LSM yang ada bukannya mencari jalan (solusi) yang terbaik secara moralitas, bagaimana mau mencari solusi terbaik sedangkan esensi dari kata terbaik dan moralitas sendiri tidak faham secara kontekstual hanya sekedar tekstual saja, sehingga aplikasi di lapangan tidak memiliki nilai / arti apapun, dirasakan hambar dan sepah sehingga muak untuk dicermati, khusus bagi orang2 yang memiliki hati nurani, jangan2 lembaga yang ada juga hasil perbuatan dari bangsa yang amoralitas, sebab solusi yang dilakukan tidak menyelesaikan kasus yang ada, selesaikah persoalan ulfah jika memang dikembalikan...? atau justru menimbulkan masalah baru lagi, statusnya sebagai janda atau sebagai bekas orang lain atau tanpa status..?, ini bangsa atau bangsat ..!!

Sunday, November 2, 2008

Pernikahan Dini

Dengan maraknya pembahasan tentang pernikahan dini, banyak hal yang perlu ditinjau melalui pendekatan mental, moral, dan spiritual, terkadang banyak kemunafikan sosial yang dibicarakan dalam berbagai hal karena hanya dilihat dari berbagai kepentingan tertentu bukan penelusuran secara mendalam tentang esensi sosial kehidupan, yakni hanya melihat dari sisi dhohir (wujud fisik) saja yang terjadi selama ini, tanpa mau melihat secara general kehidupan yang terjadi selama ini
Tak perlu dipungkiri dan ditutupi, kita melihat kenyataan yang ada berapa persen anak diusia remaja (ABG) sudah mengenal kehidupan seks, bukan hanya sekedar pelampiasan hawa nafsu di saat pacaran namun bahkan berani menjajakan diri demi suatu kepentingan baik menyangkut ekonomi, maupun "privacy" kehidupan di jaman modern
Hasil penelitian menunjukkan hampir 30% anak di bangku sekolah SMP (di kota2 besar) sudah berani melakukan hubungan seks baik tertutup maupun terang2-an, kita lihat hasil dari pelacakaan beberapa stasiun TV yang menayangkan kehidupan seks di usia remaja
Disamping itu mari kita telusuri lebih jauh kehidupan sosial pada daerah2 tertentu seperti Madura, Sulawesi, Kalimantan dsb. Banyak anak2 di usia dini sudah dinikahkan oleh orangtuanya, karena pertimbangan - pertimbangan tertentu, seperti menjaga aib keluarga agar tidak terjerumus pada persoalan perzinahan disamping membangun kedewasaan seorang anak untuk bertanggungjawab
Oleh karenanya, sesuatu jangan dilihat sebelah mata, mari kita telaah lebih jauh dari kaca mata bathin (hati nurani) yang paling dalam, Jika pernikahan mengarah pada keselamatan seseorang gadis terhadap perzinahan apa salahnya kalau segera di nikahkan, toh seorang wanita sah dikawini jika sudah datang bulan (menstruasi) dan fihak wali/ortu mengijinkan, dari pada sekarang banyak anak diusia remaja (masih bau kencur) sekitar 10-13 tahun sudah menjajakan diri sebagai PSK atau melayani om2 hidung belang. Sekarang kalau ulfah dipisahkan dengan puji apa jadinya dengan kondisi psikis dirinya terhadap keluarga dan masyarakat. Yang saya tidak sepakat kenapa puji mengawini ulfa atas dasar hutang piutang, serta pemerintah tidak bisa memberikan jalan keluar yang terbaik bagi anak2 di usia dini dengan ekonomi terbatas, mari kita renung bersama
Disisi lain banyak LSM, justru memberikan peluang kepada pekerja seks dengan pengamanan kesehatan seperti pemakaian kondom, suntikan obat anti penyakit kelamin / HIV, dsb. Dan bukannya pengentasan terhadap persoalan ekonomi. Ingat wejangan nabi: "Barangsiapa memberikan peluang kepada orang untuk berbuat kekejian ("perzinahan") maka dia termasuk ahli neraka" Wassalam

Saturday, October 18, 2008

Selamat 'Idul Fitri

TAQABALLALLAHU MINNA WA MINGKUM (Semoga Allah Mengabulkan Amalan dariku dan darimu Sekalian) JA’ALANALLAHU MINAL ‘AIDIN WAL FAIZIN (Allah menjadikan kita dari Kesucian Diri dan Kemenangan)
Lebar Dalam Ampunan, Lebur Dalam Keilahiyaan, Labur Dalam Kesucian, dan Luber Dalam Amalan Ibadah

Sejatinya Keberadaan Ada Pada Ketiadaan
Sejatinya Ketiadaan Ada Pada Kefanaan
Sejatinya kefanaan Ada Pada Diri
Sejatinya Diri Ada Pada Kesungguhan
Sejatinya Kesungguhan Ada Pada Hidup
Sejatinya Hidup Ada Pada Kematian
Sejatinya Kematian Ada Pada Kekekalan
Sejatinya Kekekalan Ada Pada Keilahiyaan
Sejatinya Keilahiyaan Ada Pada Esensi Yang Maha Mutlak
Esensi Yang Maha Mutlak adalah Hakekat Yang Tidak Dapat Disamakan Dengan Apapun, dan Tidak Dapat diuraikan Dengan Kata / Kalimat Apapun, serta Tidak Dapat Diucapkan dengan Sebuah Huruf Apapun

‘Idul Fitri.....
Bukan Kata Maaf yang Terucap
Bukan Pula Ungkapan Maaf yang Terungkap .... !!!
Yang ada adalah kepuasan Bathin dan Kebahagiaan Hati Nurani, Karena Telah Tersucikan dan Telah Meraih Kemenangan Yang Hakiki, yakni Kembalinya ke-Fitri-an Diri secara Totalitas dari sebuah Perjuangan yang sungguh-sungguh dilakukan dalam melebur Dosa dan Melepas Kesalahan, Untuk Menjadi Insan Yang Tangguh, Cerdas, dan Berkualitas

Jabat Tangan adalah Ungkapan Kemenangan dan Kebahagiaan Atas Prestasi yang telah Dilakukan, bukan Sebuah Permintaan Maaf Atas Dosa dan Kesalahan Yang Telah Dilakukan, karena Dirinya Telah Tersucikan Dan Kembali kedalam Kefitrian

Minal ‘Aidin wal faizin bukan Berarti Mohon Maaf Lahir dan Bathin, namun bahkan tidak ada makna yang tersirat dan tersurat, yang benar dimulai dengan kata Ja'alanallahu Minal 'Aidin Wal Faizin, yang bermakna suatu Ungkapan “Selamat atas Perjuangan Dalam Mensucikan Diri dan Selamat atas Prestasi Kemenangan yang Telah Dicapai”
(Jangan diteruskan kesalahan yang tak bermakna, hanya sebuah kesia-siaan belaka....)

CERMIN

KEKUATAN .......!
Besi itu kuat, namun api dapat melelehkannya
Api itu kuat, namun air mampu memadamkannya
Air itu kuat, namun matahari bisa mengalahkannya
Matahari itu kuat, namun awan bisa menghalanginya
Awan itu kuat, namun angin bisa menghalaunya
Angin itu kuat, namun manusia mampu menahannya
Manusia itu kuat, namun ketakutan bisa melemahkannya
Ketakutan itu kuat, namun tidur bisa mengatasinya
Tidur itu kuat, namun mati ternyata lebih kuat
YANG TERKUAT ADALAH KEBAIKAN IA TAKKAN HILANG SETELAH MATI

MASALAH .....!
Bukanlah Suatu Penghinaan atau Penderitaan, namun Suatu Proses Penggemblengan Diri Untuk Menjadi Insan Yang Tangguh Dalam Menghadapi Tantangan
Ibarat Sebuah Besi Yang Akan Dijadikan Sesuatu Yang Bermanfaat, Entah Cangkul, Pisau, atau Mobil, Maka Ia Akan Ditempa Terlebih Dahulu
Dan Hanya Inti Besi Yang Berkualitas Yang Mampu Bertahan, yakni Mental, Moral dan Spiritual Yang Utuh dan Futuh Yang Akan Tetap Tegar Diterpa Oleh Keadaan Apapun
Kenapa Harus Lari Dari Suatu Masalah....?
Karena Ia Akan Tetap Mengejar Sampai Kapanpun, Sebagai Bagian Dalam Proses Pendewasaan Diri....
Dan Hanya Orang-Orang Penakut serta Pengecut Yang Selalu Lari Dari Suatu Kenyataan...

Sistem Informasi Bukan Sekedar Otomatisasi

Tidak semua data yang mengalir dapat diolah dan digunakan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu system yang dapat mengelola data yang sedang mengalir di dalam dan di luar lingkungan perusahaan.

System itu harus dirancang sedemikian rupa agar dapat menentukan validasi data yang berasal dari berbagai sumber seperti konsumen, pesaing, supplier, media, pemerintah, Internet, lembaga atau kelompok lain dan internal perusahaan.

Sistim informasi (SI) dapat didefinisikan sebagai kumpulan elemen yang saling erhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta mendistribusikan informasi. Dengan kata lain, SI merupakan kesatuan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur untuk menciptakan dan membentuk aliran informasi yang mendukung pembuatan keputusan dan melakukan control terhadap jalannya perusahaan.

SI juga mampu mendukung para pengelola dan staf perusahaan untuk menganalisa perusahaan, memvisualisasikan ikhtisar analisa melalui grafik-grafik dan table-tabel, serta memungkinkan terciptanya produk layanan yang baru. SI yang baik tentu memiliki sistematika jelas, ringkas, dan sederhana. Mulai dari tahap pemasukan data pengolah mengatur dengan prosedur yang ditentukan,penyajian informasi yang akurat, interpretasi yang tepat dan distribusinya.

Membangun SI bukan sekedar mengotomatisasikan prosedur lama, menata dan memperbaharui bahkan menciptakan aliran data yang baru yang lebih efisien, menetapkan prosedur pengolahan data yang baru serta tepat, sistematis, dan sederhana, menentukan modul penyajian yang informatif dan standar, serta distribusi informasi yang efektif.

Dalam pembangunan SI, juga dibutuhkan system manajemen data yang efektif, sehingga data yang terkumpul dapat diolah, diexplorasi secara optimal, aman, dan terpecaya, serta penghapusan pada saat yang benar agar system dapat bekerja dengan maksimal tanpa terbebani oleh kadaluarsa.

Agar system informasi tersebut dapat beroperasi secara optimal, maka dibutuhkan TI yang telah terbukti memiliki kinerja yang sangat unggul. Digunakannya TI sebagai basis pembangunanSI akan memberi lancarnya aliran data dan informasi serta akuratnya hasil pengolahan data. Apalagi bila implementasi TI diikuti dengan instalasi jaringan, maka distribusi informasi akan berlangsung secara tepat dan dinamis.

SI harus memiliki keunggulan kompetitif seperti singkatnya prosedur, keteraturan respon, kemudahan transakasi, dan kemudahan untuk diperbaharui baik prosedur, data maupun model penyajiannya